A. Pengertian Pemasaran Global
Pemasaran global merupakan pemasaran
secara teratur di seluruh dunia. Peluang pasar selalu terbuka untuk semua
pelaku bisnis, termasuk pasar ekspor. Yang penting adalah berkreasi dan ingin
berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pengusaha yang kuat tentu saja tidak
mudah tenggelam oleh perubahan dalam tantangan bisnis meskipun tantangan yang
datang semakin berat.
Bagi pebisnis sejati, kesulitan
sebenarnya adalah cambuk yang membangkitkan antusiasme untuk menyelesaikannya sehingga
bisnis dapat tumbuh dan berkembang. Karakter seperti itu juga nampaknya melekat
dalam serangkaian manajer perusahaan di Indonesia yang juga bisa dilihat dari
kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Pengertian Pemasaran Global Menurut Para Ahli
·
Philip Kotler & Kevin Lane Keller : 2008
Pemasaran Global merupakan proses
untuk memfokuskan bermacam sumber daya (SDM, modal uang atau aset fisik) serta
bermacam tujuan dari organisasi perusahaan lainnya untuk menggapai ancaman
pasar global dan mendapatkan kesempatan di pasar global.
·
Wikipedia
Pemasaran global merupakan pemasaran berkala seluas
dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di
pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan
pasar.
B.
Konsep Pemasaran Universal
·
Konsep produksi
Anggapan pemasar yang berorientasi
kepada proses produksi bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang
murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah
efisiensi biaya agar dapat menjual barang dengan murah kepada konsumen
·
Konsep produk
Aggapan pemasar bahwa konsumen lebih
menghandaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan
demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.
·
Konsep penjualan
Anggapan pemasar yang berorientasi
kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat
meningkat sehingga tercapai profit maksimu sebagai tujuan perusahaan. Dengan
demikian focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara
penjualan dan kegiatan promosi yang instensif agar mampu mempengaruhi, membujuk
konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.
·
Konsep pemasaran
Anggapan pemasar yang berorientasi
kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang
mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian focus
kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui
pemahaman perilaku konsumen.
·
Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
Anggapan pemasar bahwa konsumen
hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memnuhi kebutuhan serta
kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah
disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara
produsen dan syarakat untuk peningkatan kesejahteraannya.
C.
Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global
·
Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata
ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Orientasi
mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen
dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang
yang jauh lebih aman.
·
Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk
menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di
luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri
untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan
pengalaman dalam negeri.
·
Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari
pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam
negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
·
Pemasaran Multinasional
Organisai pemasaran internasional
mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.
·
Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset,
pengalaman dan produk perusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian
pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini
mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
D.
Kekuatan Yang Mendorong dan Yang Menghambat
·
Kekuatan
Yang Mendorong
1. Kebutuhan
Pasar
Kebanyakan pasar global tidak
terjadi secara alami. Pasar seperti itu harus diciptakan dengan usaha
pemasaran.
2. Teknologi
Ada kekuatan yang amat besar yang mendorong
dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum, dan kekuatan itu adalah
teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transportasi dan perjalanan.
3. Biaya
Keseragaman dapat menurunkan biaya
riset, rekayasa dan desain di semua fungsi bisnis, dari rekayasa dan pembuatan
sampai pemasaran dan administrasi.
4. Mutu
Volume global menghasilkan
penerimaan yang lebih besar dan margin operasi yang lebih besar untuk mendukung
mutu desain dan pembuatan. Sebuah perusahaan global dan lokal mungkin
masing-masing mengeluarkan 5 persen untuk riset dan pengembangan, tetapi
perusahaan global mungkin mempunyai pendapatan 10 kali lebih besar dari
perusahaan lokal.
5. Komunikasi
Dan Transportasi
Revolusi informasi memberikan
kontribusi pada berkembangnya pemasaran global. Setiap orang menginginkan
perwujudan produk yang terbaik, paling mutakhir dan paling modern.
6. Daya
Tuas
Salah satu kelebihan perusahaan
global adalah kesempatan untuk mengembangkan daya tuas yang dimilikinya karena
perusahaan itu beroperasi secara stimultan di lebih dari satu pasar nasional.
·
Kekuatan
Yang Menghambat
1. Perbedaan
Pasar
Dalam setiap kategori produk,
perbedaan masih cukup banyak di antara batas negara dan budaya yang memerlukan
adaptasi paling sedikit dari bauran pemasaran. Perusahaan yang mengabaikan
perbedaan ini dan yang telah mencoba strategi merek dagang global tanpa
memikirkan perbedaan ini akan menghadapi kegagalan.
2. Sejarah
Bahkan sekalipun produknya sendiri
merupakan calon yang baik untuk globalisasi, sejarah merek dagang mungkin masih
memerlukan strategi pemasaran yang khusus dan berbeda, serta di setiap negara
perlu penentuan posisi sendiri.
3. Kecadokan
Manajemen
Sebuah contoh dari kecadokan
manajemen adalah perusahaan yang tidak mempertahankan kepemimpinan dalam
menciptakan nilai pelanggan ketika memperluas wilayah geografi. Sebuah
perusahaan yang melihat ke belakang tidak memperluas wilayahnya secara
geografis.
4. Budaya
Organisasi
Dalam perusahaan dengan manajemen
anak perusahaan mengetahui semuanya, tidak ada lagi ruang untuk visi dari
puncak. Perusahaan global yang sukses adalah pemasar yang telah belajar cara
memadukan visi global dan perspektif dengan inisiatif dan masukan pasar lokal.
5. Kendali
Nasional/Hambatan untuk Masuk Suatu Negara
Setiap negara melindungi perusahaan
lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali terhadap akses pasar dan jalan
masuknya. Kendali ini bervariasi dari yang berteknologi rendah berupa
pengendalian monopoli tembakau dari akses ke pasar tembakau sampai yang
berteknologi tinggi berupa pengendalian pemerintah nasional terhadap pasar
pemancar
E.
Kekuatan Yang Mendasari Bisnis Internasional
1. Orientasi
Manajemen
Orientasi adalah asusmsi atau
keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Ada 3
orientasi dasar yang menjadi pedoman pekerjaan eksekutif internasional;
etnosentris, polisentris, dan geosentris. Konsep ini kemudian dikembangkan
dengan memasukan orientasi regional dan menjadi skema EPRG (etnosentrisme,
Polisentrisme, regiontrisme, geosentrisme).
2. Kerangka
Kerja Moneter Internasional
Pertumbuhan yang cepat dari
perdagangan dan investasi dalam era pasca perang dunia II telah menciptakan
kebutuhan likuiditas internasional yang semakin mendesak untuk mempermudah
pertukaran barang dan jasa antar negara. Dengan adanya kerangka kerja moneter
internasional yang memadai memungkinkan perusahaan untuk membiayai perdagangan
dan investasi global, dan untuk meneruskan usaha pemasaran global mereka.
3. Sistem
Perdagangan Dunia
Sistem perdagangan dunia pasca
perang dunia II disusun dengan keinginan umum menghindari kembalinya praktik
perdangangan terbatas dan diskriminatoris seperti yang terjadi pada tahun
1920-an. Ada komitmen untuk menciptakan dunia bebas yang memungkinkan arus
barang dan jasa secara bebas antar negara. Sistem yang muncul dari komitmen ini
termasuk General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), yang menyediakan
kerangka kerja institusional dan satu rangkaian yang terdri dari empat
peraturan dan prinsip dalam usaha yang membebaskan perdagangan.
4. Perdamaian
Global
Sejak tahun 1945 dunia masih terbebas dari konflik besar
dunia seperti yang menandai paruh pertama abad ini. Walaupun kondisi ini tidak
sepenuhnya damai, tetapi keadaan ini menyediakan dasar yang relatif stabil
untuk perekonomian yang sehat dan cepat.
5. Pertumbuhan
Ekonomi Domestik
Jadi ada dua alasan mengapa
pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan yang mendasari perluasan ekonomi
internasional. Pertama, pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar. Adanya
kesempatan pasar menjadi faktor pendorong perusahaan untuk memperluas
jangkauannya ke pasar internasional. Kedua, pertumbuhan ekonomi telah
mengurangi penolakan, yang mungkin telah berkembang, sebagai respons terhadap
masuknya perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik.
6. Teknologi
Komunikasi dan Transportasi
Hambatan waktu dan biaya akibat
jarak telah jauh berkurang dalam 100 tahun terakhir. Meningkatnya kecepatan dan
kapasitas komunikasi berbiaya rendah merupakan kekuatan utama untuk mempermudah
perluasan bisnis internasional.
7. Korporasi
Global
Korporasi global, atau perusahaan
apapun yang mempunyai tujuan bisnis global dengan menghubungkan sumber daya
dunia dengan kesempatan pasar dunia, adalah organisasi yang telah bereaksi
terhadap kekuatan yang mendorong, menghambat, dan melandasi di dunia.
F.
Konsep Kunci Untuk Memahami Peluang dan Tantangan Pemasaran Global
·
Strategi
Sebagai respon yang dipertimbangkan
dari sebuah organisasi pada kenyataan dari organisasi pihak yang berkepentingan
dan kenyataan dari lingkungan bisnis.
Terdapat
tiga dimensi strategi yaitu:
1.
Lingkungan eksternal perusahaan
2.
Organisasi (lingkungan internal
perusahaan)
3.
Nilai pihak yang berkepentingan
·
Perusahaan di dunia
·
Pengelompokan, segmentasi dan target
pemasaran
1.
Ukuran pasar
2. Geografis adalah kriteria
pengelompokan dengan makna yang besar, negara yang saling berdekatan mempunyai
perbedaan dan persamaan.
3.
Bahasa dan budaya adalah
karakteristik lain yang membedakan pasar.
·
Kepekaan lingkungan
Contohnya
produk-produk mewah tidak dapat dijual pada konsumen yang berpendapatan rendah.
Hypermarket yang menjual makanan, perabotan atau barang-barang tahan lama
membutuhkan sejumlah besar konsumen dengan kemampuan pembelian yang besar pula
terhadap barang-barang tersebut.
·
Pengaruh yang mempersatukan dan
membedakan
Aspek
unik mempunyai pengaruh yang membedakan; aspek serupa memberikan pengaruh yang
menyatukan. Apabila analisis sebuah pasar hanya memfokuskan pada aspek yang
unik atau yang serupa, hasilnya adalah analisis sepihak, akhirnya program
pemasaran yang dikembangkan akan terlalu standar atau terlalu berbeda.
·
Daur hidup produk
Suatu produk mempunyai karakteristik
atau kehidupan normal dengan urutan awal atau kelahiran dan pertumbuhan cepat
(tahap pertumbuhan) diikuti dengan pertumbuhan yang kecepatannya menurun, tidak
ada pertumbuhan, penurunan dan akhirnya mati.
G. Tahap-Tahap Pengembangan
Korporasi Transnasional Mengenai Tipologi Dinamis
·
Tahap 1: Domestik
1.
Domestik dalam fokus, visi, dan
operasi
2.
Orientasi etnosentris. Fokus pada
pasar, pemasok dan pesaing domestik
3.
Pengamatan lingkungan bersifat
domestik
4.
Hal yang dilakukan jika sudah
mencapai batas pertumbuhan pasar akan melakukan variasi memasuki pasar, produk,
teknologi baru bukan penetrasi pasar internasional.
·
Tahap 2: Internasional
1.
Memperluas pemasaran, pabrik, dan
kegiatan lain di luar negeri
2.
Mencari peluang di pasar
internasional namun tetap etnosentris (home country oriented)
3.
Meyakini bahwa cara-cara melakukan
bisnis, orang, kebiasaan, nilai-nilai, dan produk negeri sendiri lebih unggul
dibandingkan dengan yang ada dimanapun di dunia
4.
Strategy of ‘extension’ à fokus pada perluasan bauran pemasaran.
·
Tahap 3: Multinasional
1.
Tidak ada kata gagal, yg ada hanya “learning”
2.
Menggunakan strategi multidomestik
3.
Orientasi polisentris
4.
Menyesuaikan bauran pemasaran domestik
agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan pasar internasional.
·
Tahap 4: Global
1.
Strategi dengan menggunakan
pemasaran global atau mencari pemasok global
2.
Fokus secara global dan supply
berasal dari pasar lokal
3.
Mensuplai pasar lokal dari sumber
global
4.
Memenangkan strategi bila perusahaan
dpt menciptakan keunggulan bersaing dgn membatasi globalisasi dari rantai nilai
à harus memahami keterbatasan dari keunggulan bersaing
·
Tahap 5: Perusahaan Transnasional
1.
Penjualan, investasi dan operasi
berada di banyak negara
2.
Perusahaan dunia terpadu yang
menghubungkan sumber daya global dengan pasar global untuk menghasilkan
laba
3.
Geosentris - mengakui adanya
persamaan dan perbedaan dan mengadopsi pandangan dunia à Think globally act locally
4.
Mengadopsi strategi global à
menambah nilai
5.
Pengetahuan dalam transnasional
diciptakan oleh seluruh fungsi di semua lokasi dan dikembangkan bersama serta
disebarkan ke seluruh dunia.
Aspek
Lingkungan Ekonomi, Pola Konsumsi, dan Perkembangan Pasar
A. Tinjauan Ekonomi Dunia
Ekonomi dunia terjadi perubahan
besar sejak perang dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah
munculnya pasar global. Integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan
(misalnya: Uni Eropa dan Nafta).
Realitas
perubahan Ekonomi Dunia :
1. Penggerak
ekonomi dunia adalah perpindahan modal, bukan lagi perdagangan.
2. Produktifitas
telah terlepas hubungannya dengan tingkat pekerja.
Dahulu,
semakin banyak pekerjanya maka semakin besar produktifitas yang dihasilkannya.
Namun sekarang setelah adanya pemasaran global, perusahaan mengurangi
pekerjanya dan produktifitas yang dihasilkan tetap sama, karena perusahaan
memanfaatkan kemajuan teknologi.
3. Ekonomi
dunia mendominasi keadaan.
Bisnis
sukses jika pimpinan bisnis dan pembuat kebijakan focus pada ekonomi dan pasar
bisnis.
4. Berakhirnya
perang dingin kapitalisme dan sosialisme
Komunisme
sebagai system ekonomi telah terguling oleh kapitalisme.
B.
Sistem Ekonomi
Ada
3 jenis sistem ekonomi yaitu: kapitalis, sosialis, dan campuran. Klasifikasi
ini berdasar metode alokasi sumberdaya dalam system, yaitu: alokasi pasar,
alokasi berdasar perintah, dan alokasi campuran.
1. Alokasi
Pasar
Sistem ini mengandalkan konsumen
yang mengalokasikan sumberdaya. Konsumen yang memutuskan apa yang akan
diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu demokrasi ekonomi. Masyarakat
punya hak memberi suara dengan uang mereka untuk barang yang sesuai dengan
pilihan mereka.
2. Alokasi
berdasar perintah (alokasi komando)
Dalam system ini pemerintah berkuasa
untuk melayani masyarakat termasuk keputusan pruduk mana yang harus dibuat dan
cara membuatnya. Konsumen bebas berbelanja apapun yang tersedia tapi keputusan
apa yang diproduksi dan apa yang tersedia ditentukan oleh perencana pemerintah.
Bauran pemasaran tidak digunakan sebagai variabel strategis dan distribusi
ditangani oleh pemerintah.
3. Alokasi
campuran
Dalam
kenyataannya sebenarnya yang ada adalah sistem campuran kedua sistem atau
alokasi tersebut diatas.
C.
Perkembangan Pasar
Pasar global tiap Negara dalam tahap
perkembangan yang berbeda. PNB perkapita merupakan dasar segmentasi demografi
yang berguna. Atas dasar ini maka ada 4 kategori pasar global:
1.
Negara berpenghasilan rendah atau Negara pra industri (PNB per kapita <
$766).
2.
Negara berpendapatan menengah bawah atau Negara berkembang (PNB per kapita $766
- $3.036).
3. Negara
berpendapatan menengah atas atau Negara industri baru (PNB per kapita $3.036 -
$9.386).
4.
Negara berpendapatan tinggi atau Negara maju atau Negara industri (PNB per
kapita > 9.386).
D. Pola Konsumsi
Pola konsumsi adalah susunan
kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.
Perbedaan
pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1.
tingkat pendidikan/pengetahuan;
2.
kondisi tempat tinggal iklim;
3.
jenis pekerjaan;
4.
tingkat peradaban bangsa;
5.
kebiasaan dan kondisi sosial budaya
masyarakat;
6.
tinggi rendahnya harga barang dan
jasa;
7.
selera yang sedang berkembang di
masyarakat.
8.
Pola konsumsi orang berbeda-beda,
tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok,
baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
E. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan
dari semua transaksi ekonomi antara penduduk dari sebuah Negara dari belahan
dunia lain. Neraca pembayaran dibagi menjadi apa yang disebut dengan transaksi
berjalan dan transaksi modal. Transaksi berjalan adalah catatan dari semua
perdagangan barang dan jasa, transaksi hibah swasta dan bantuan pemerintah
antar Negara. Perkiraan modal mencatat semua investasi langsung jangka panjang
dan arus keluar-masuk modal jangka panjang serta jangka pendek. Tanda negative
menandakan keluarnya uang.
F. Pola Perdagangan
Setelah perang dunia II, pertumbuhan
impor dan ekspor melebihi kecepatan kenaikan PNB, investasi langsung oleh pihak
asing berkembang 5 kali lebih cepat daripada perdagangan dunia dan 10% lebih
cepat daripada PNB. Pada 1994, nilai perdagangan dunia $4,1 triliun dengan 75%
ekspor dunia dihasilkan oleh Negara-negara industry dan 25% oleh Negara-negara
berkembang.
Sektor pertumbuhan perdagangan dunia
yang paling cepat adalah perdagangan dalam bidang jasa, meliputi: perjalanan
dan hiburan, pendidikan, bisnis jasa seperti keahlian teknik, akuntansi, biro
jasa hokum, pembayaran royalty, dan biro lisensi. Sayangnya, statistic dan data
mengenai perdagangan jasa tidak selengkap perdagangan barang.
G. Aspek Dasar Budaya
Bagi ahli antropologi dan sosiologi,
budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran
dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku
manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli
antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari
pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang
lainnya.”
Pandangan
Ahli Antropologi
Seperti
diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The Chrysanthemum
and the Sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang , cara
seseorang berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan dengan
pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini dirasakan
sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. Pemasar global yang berhasil harus
memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui
proses empati budaya.
H. Pendekatan Analisis Faktor-Faktor
Budaya
Untuk mengatasi sikap etnosentris
budaya, para manajer harus berusaha untuk mempelajari dan menginternalisasi
perbedaan-perbedaan budaya itu.
1.
Menerima bahwa kita tidak akan
pernah benar - benar memahami diri kita sendiri atau orang lain
2.
Sistem persepsi kita sangat terbatas
3.
Kita menghabiskan sebagian besar
energi untuk mengelola masukan persepsi
4.
Ketika kita tidak memahami keyakinan
dan nilai - nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal - hal yang kita
amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh.“
5.
Berusaha untuk memahami bahwa
keyakinan budaya itu, motif, dan nilai.
I. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah pendekatan
yang digunakan untuk mengelola atau menangani konflik yang ada di dalam
berbagai bidang dan konteks komunikasi yaitu komunikasi interpersonal
atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis,
komunikasi bisnis lintas budaya, dan komunikasi internasional, dan
komunikasi pemasaran.
Negosiasi merupakan salah satu
bentuk manajemen konflik selain mediasi dan dialog. Negosiasi lebih menekankan
pada adanya pertukaran usulan yang ditujukan untuk meminimalisir perbedaan
akibat adanya ketidaksesuaian tujuan yang dialami para anggota dengan cara
menciptakan sebuah kesepakatan. Umumnya, negosiasi dapat kita temui dalam
berbagai bidang kehidupan seperti proses transaksi antara penjual dan pembeli,
perjanjian bisnis, interaksi antara pihak manajemen dan buruh dalam sebuah
perusahaan, hubungan pernikahan, situasi penyanderaan, kerusakan lingkungan,
dan lain-lain.
J. Produk Industri
Berbagai faktor budaya yang telah
dijelaskan sebelumnya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran produk industri
di seluruh dunia dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran global.
Beberapa produk industri dapat menunjukkann sensitivitas lingkungan yang
rendah, seperti dalam kasus chip komputer, misalnya, atau tingkat tinggi,
seperti dalam kasus generator turbin yang mana kebijakan pemerintah untuk
“pembelian nasional” menunjukkan bahwa tawaran dari penawar asing itu tidak
menguntungkan.
K. Produk konsumen
Pengamatan dan studi menunjukkan
bahwa tanpa tergantung pada kelas sosial dan pendapatan, budaya mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumsi, penggunaan media, dan
kepemilikan barang yang tahan lama. Produk konsumen mungkin lebih peka terhadap
perbedaan budaya daripada produk industri. Rasa lapar merupakan suatu kebutuhan
fisiologis dasar dalam hirarki Maslow; semua orang butuh makan, tapi apa yang
akan kita makan sangat dipengaruhi oleh budaya.