Jumat, 16 Desember 2016

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP




MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup

            Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
            Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
            Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur tersebut merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.
B. Cita-Cita

            Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
            Dalam cita-cita itu sendiri memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cita-cita yang diinginkan, yaitu;
a) Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang berkemauan, sehinggan apa yang dicita-citakan tercapai tapi akan sebaliknya bila seorang tidak ada kemuan cita-citanya hanya jadi sebuah imajinasi yang kosong. Akan tetapi cita-cita diperbolehkan setingginya tapi disertai dengan kemauan dengan niat yang tinggi dan hal itu akan terjadi dengan adanya cita-cita menciptakan motivasi hidup akan memperjuangakan apa yang diinginkan
b) Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umunya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapai suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapai suatu cita-cita.
c) Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor mencapai cita-cita dengan menggapai cita-cita kita harus sadarkan diri kita sampai sejauh mana yang bakal kita capai dengan ita-cita yang ada mekipu ada pepatah gantungkan mimpimu setnggi langit akan tetapi dilain hal ketika kita tak bisa bakal jadi efek yang negatif yang membuat kita menjadi putus asa.
C. Kebajikan
            Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma – norma agama dan etika. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai mahluk Tuhan.
            Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Sebagai anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi – pribadi, sebagaimana suara hati tiap pribadi selalu menginginkan yang baik.
            Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan perintah Tuhan. Perintah tuhan selalu memerintahkan agar manusia berbuat baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.
D. Usaha / Perjuangan
            Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan. Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita – cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Apabila seseorang bercita – cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
E. Keyakinan / Kepercayaan
             Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan.
1.         Aliran Naturalisme, hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang     merupakan kekuatan tertinggi. Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika /        akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar         menurut akal itulah yang baik walaupun bertentangan dengan hati nurani. Aliran       Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuata gaib artinya             kekuatany yang berasal dari Tuhan (percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan).         Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
2.         Aliran intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal.     Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik,   walaupun bertentangan dengan hati nurani. Manusia yakin hanya dengan kekuatan pikir (akal) kebijakan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakannya teknologi.         Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun teknologi         dapat memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
3.         Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib          adalah berasal dari tuhan, percaya adanya tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal            adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu        dinilai dari akal, baik, sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa. Jadi, apa yang benar     menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
F. Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
            Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah – langkah berpandangan hidup. Adapun langkah – langkah itu sebagai berikut :
1.      Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti, yang dimaksud dengan mengerti disini adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.      Menghayati, dengan menghayati pandangan hidup kita dapat memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4.      Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5.      Mengabdi, pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima, baik oleh dirinya lebih – lebih orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaat dari tujuan hidup yang kita hayati dan yakini tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. 1996. ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta: Universitas Gunadarma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar