Jumat, 06 Januari 2017

ILMU BUDAYA DASAR “MANUSIA DAN CINTA KASIH”



 “MANUSIA DAN CINTA KASIH”

A. Pengertian Cinta Kasih
            Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S Poerdarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), atau pun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikansebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
            Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan  tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan iklas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
            Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dinyatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan.
B. Cinta menurut Ajaran Agama
            Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rosulnya. Bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
            1. Cinta Diri
                        Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri.
            2. Cinta Kepada Sesama Manusia
                        Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Ia pun hendaknya menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan orang lain. Oleh karena itu Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri.
            3. Cinta Seksual
                        Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksuallah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk bangsa dan negara.
            4. Cinta Kebapakan
                        Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangannya dia setelah meninggal dunia.
            5. Cinta Kepada Allah
                        Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
            6. Cinta Kepada Rasul
                        Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah, ini karena rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C. Kasih Sayang
            Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahsa indonesia karangan W.J.S Poerdarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan rumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang sdar atu tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
            Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.


D. Kemesraan
            Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab, kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
E. Pemujaan
            Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia pada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenernya. Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada tuhan adalah bagian hidup manusia, karena tuhan pencipta semseta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semseta untuk manusia.
F. Belas Kasihan
          Dalam cinta sesam ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
            Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kemudian apa bedanya rahmah dengan rahman? Kalu rahman ada unsur memberi. Misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya, malahan kita jadikan dia sebagai teman baik.
            Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan jalan keluar kepadanya. Tetapi kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesuliatan, sehingga menyebabkan rusak(menjerumuskan) , maka hal itu disebut memanjakkan.
G. Cinta Kasih Erotis
            Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja.
            Cinta erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain (wanita ataupun pria) dengan  jiwanya yang sedalam-dalamnya.
            Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan. Kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.


DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. 1996. ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar