Jumat, 06 Januari 2017

ILMU BUDAYA DASAR “MANUSIA DAN PENDERITAAN”



“MANUSIA DAN PENDERITAAN”

A. Pengertian Penderitaan
          Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau mananggung. Derita artinya menggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
            Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan, namun peranan individu juga menetukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkahg awal untuk mencapai keniukmatan dan kebahagiaan.
            Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup.
B. Siksaan
          Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.
            Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
            Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat  tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
            Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapt dialami seseorang.
            Ketakutan merupaqkan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan sebagainya.
            Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
1.      Claustrophobia dan Agoraphobia
2.      Gamang
3.      Kegelapan
4.      Kesakitan
5.      Kegagalan

C. Kekalutan Mental
          Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
            Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
            1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,            demam, nyeri pada lambung
            2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,       apatis, cemburu, mudah marah

            Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
            1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais          jasmana maupun rokhani
            2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
            3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang   bersangkutan mengalam gangguan
            Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
1.      Kepribadian yang lemah
2.      Terjadinya konflik sosial budaya
3.      Cara pematangan batin
      Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :

1. agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang            sekitarnya.
2. regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak kanakan
3. fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4. proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7. autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
           
            Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Kota-kota besar
2.      Anak-anak muda
3.      Wanita
4.      Orang yang tidak beragama
5.      Orang yang terlalu mengejar materi

D. Penderitaan dan Perjuangan
        Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
          Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuansi hidup manusia, bahwa manusia ditakdirkan bukan untuk bahagia, melainkan juga menderita.

E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
        Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemjuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
          Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain-lain. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
       

F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
        Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan berdasarkan sebab-sebab timbulkan penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a)      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
                        Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain manusia lah yang dapt mengubah nasibnya sendiri.
b)      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
                        Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

G. Pengaruh Penderitaan
        Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
          Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitan hidup, bahwa hidup bukan rangakaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan .




DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. 1996. ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar